Rabu, 30 Maret 2011

permohonanku

Allah...
Bolehkan aku mengintip sedikit, cukup wajahnya saja Ya Allah, siapa yang jadi suamiku kelak…
Karena, jika telah kuketahui sosoknya sebelumnya...
Aku tak perlu khawatir akan keraguanku.
Pun, jika dia masih jauh dari jangkauanku, dengan senang hati aku akan memperjuangkannya, meskipun harus bercucur keringat darah karenanya...
Aku pasrahkan semuanya dalam kehendak-Mu…
Tak perlulah berwajah tampan...
Cukuplah, seorang yang membuatku nyaman ketika bersamanya.
Tak perlulah dari keluarga ningrat. Cukuplah, jika ia dan keluarganya ikhlas menerimaku dan keluargaku menjadi bagian keluarga mereka, sama seperti keikhlasanku dan keluargaku menerima mereka menjadi keluarga kami yang baru.
Tak perlu memiliki harta melimpah, tapi cukuplah ia gemar bersedekah.
Tak perlu berbudi pekerti luhur, tapi semoga ia bukan pria keras kepala, tipis nuraninya, dan buta mata hatinya.
Tak perlu memiliki kecerdasan dan tingkat intelejensia di atas rata-rata, tapi cukuplah jika ia sadar dengan tanggung jawabnya...
Tak perlu harus selalu memahamiku, tapi cukuplah ia menyayangiku...
Tak perlu seorang alim, tapi cukuplah jika ia bersedia mengingatkanku dan mau kuingatkan jika masing-masing dari kami berada dalam kekhilafan...
Allah...
Maaf jika permintaanku telalu banyak...
Tapi, bagaimanapun ia, jika ia pilihan-Mu, aku yakin itu terbaik untukku...
Robbana habblana min azwa jinna qurotaa'yun waj'alna lil muttaqiina imamaa...
Amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar